Editors Picks

Tuesday 11 August 2015

Wawasan Nasional Indonesia


WAWASAN NASIONAL INDONESIA_merupakan wawasan yang dikembanngkakan berdasarkan teori wawasan nasional secara Universal, maka wawasan nasional Indonesia pun dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dari bangsa Indonesia dan geopolitik Indonesia.

1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan beridiologi pancasila menganut paham tentang perang dan damai: bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdakaan. Wawasan nasioanal bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran/teori tentang kekuasan dan kekuasaan karena ajaran tersebut mengandung benih-benih persengketaan dan ekspansionisme. Ajaran wawasan Nasional Indonesia menyatakan bahwa ideologi dipergunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan kepada kondisi dan konstalasi geopolitik indonesia dan segala aspek kehidupan nasionalanya, agar bangsa Indonesia dapat menjalin kepentingan bangsa dan negaranya.

2. Geopolitik Indonesia

Pemahaman tentang kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan di indonesia di dasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstulasi geografi Indonesia dihadapkan pada segenap fenomena sosial dan kehidupan yang timbul. Sedangkan pemahaman tentang negara, indonesia menganut negara kepulauan yaitu paham yang dikembangkan dari argchipelago consepsi atau asas archipelago.

3. Dasar Pemikiran Wawasan Nasional Indonesia

Bangsa Indonesia dalam menentukan, membina dan mengembangkan wawasan Nasionalnya dari kondisi nyata dan lingkungan indonesia. Dengan demikian maka wawasan maka wawasan Nasional Indonesia di bentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuata bangsa Indonesia yang dialandasi oleh pemikiran berdasarkan falsafah pancasila, pandangan geopolitik bangsa indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Untuk itu, maka dalam pembahasan pembinaan dan pengembangan wawasan Nasional Indonesia di tinjau dari:

a. Latar belakang pemikiran berdasarkan falsafah pancasila.

b. Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan dan nusantara.

c. Latar belakang aspek sosial budaya bangsa Indonesia.

d. Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan bangsa Indonesia.


Latar Belakang Filosifis Wawasan Nusantara

a. Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila

Berdasarkan falsafah pancasila manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak dan daya pikirannya, sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan sesamanya, dengan lingkungannya, dengan alam semesta dan dengan penciptanya.

Nilai-nilai pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa indonesia, termasuk dalam menggalidan mengembangkan Wawasan Nasional.

1. Sila ketuhanan Yang Maha Esa

Dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepeercayaan masing-masing. Kehidupan sehari-hari dikembangkan sikap saling hormat menghormati, memberi kesempatan kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dankepercayaan serta tidak memaksakan suatu agama. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan / wawasan Nasional yang dianut bangsa Indonesia yang menghendaki keutuhan dan kebersamaan serta tetap menghormati dan memberikan kebebasan dalam menganut dan mengamalkan agama masing-masing.


2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

` Dengan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap, Bangsa Indonesia mengaku, menghargai, dan memberikan hak dan kebebasan yang sama kepada setiap warganya dalam menerapkan hak asasi manusia (HAM). Walaupun demikian pembebasan HAM tersebut tidak menggangu dan menghormati HAM orang lain. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan/wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan bangsa indonesia yang memberikan kebebasan dalam mengakspresikan HAMnya.

3. Sila Persatuan Indonesia

Dengan sila persatuan indonesia, kepentingan bangssa dan negara atau kepentingan masyarakat yang lebih luas harus diutamakan dari pada kepentingan golongan, suku bangsa, maupun perorangan. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan/wawasan nasional yang di anut dan dikembangkan bangsa Indonesia.


4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan/ perwakilan

Dengan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan/perwakilan, bangsa indonesia mengakui bahwa dalam mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama diusahakan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat yang berarti tidak menutup kemungkina melalui voting dan tidak dilakuakan pemaksaan pendapat dengan apapun. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan/wawasan nasional yang di anut yang dikembangkan bangsa Indonesia di mana diperlukan musyawarah untuk mencapai mufakat akan tetapi menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.

5. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh bangsa indonesia

Dengan Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bangsa indonesia menagkui dan menghargai warganya untuk dapat mencapai kesejahteraan/kemakmuran yang setinggi-tingginya sesuai hasil karya dan usahanya masing-masing. Akan tetapi, usaha meningkatkan kesejahteraan/kemakmuran tersebut tidak merugikan orang lain. Kemakmuran yang ingin dicapai bangsa indonesia bukan kemakmuran yang tingkatnya sama bagi setiap warganya. Sikap tersebut mewarnai wawasan kebangsaan/wawasan nasional yang di anut dan dikembangkan bangsa indonesia di mana diberikan kebebasan untuk mencapai kesejahteraan orang perorangan akan tetapi harus memperhatkan keadilan bagi daerah lain maupun orang perorangan sehingga tercapi kemakmuran yang memenuhi persyaratan kebutuhan minimal.

No comments:

Post a Comment